Cerita tidak jelas

Respons: 0 komentar
Rintik hujan yang kadang muncul dan hilang sesekali, serasa indah. Hati tenteram jika suasana seperti ini. Tak luput secangkir kopi menjadi kawan yang turut membantu menghangatkan raga. Setidaknya, suasana seperti ini cukup memperdingin persaan hati yang sedang agak panas ini.

Sampai disini tanganku kembali terhenti, berfikir tentang sistematika, berfikir tentang isi apa yang hendak aku tulis. Sudah beberapa lama mempunyai keinginan untuk belajar menulis, dan sudah mengamalkan beberapa tips dan trik tapi sampai hari ini masih juga sering terkena virus bingungan.. Hanya ingin menceritakan apa yang dialami beberapa detik yang lalu pun serasa berat.


Padahal apa susahnya sih?? Menceritakan kejadian ketika jam 02.30 tadi? ketika jari jemari ini mulai menari di atas keypad handphone mini ini. Memberikan kabar dan kejelasan kepada ketua tentang kebimbangan yang sedang menggelayuti hati. Ketika harus menjalankan roda organisasi tetapi tidak begitu memiliki kekuasaan yang mutlak untuk menentukan keputusan. Masih ada sang ketua nan jauh disana. Walau di luar kota tapi harus tetap ku hargai dan tetap harus di uwongake.

Itulah alasan munculnya galau, mengapa sudah berulangkali ku desak saudara ketua, begitu juga sore tadi. Kembali ku desak ketua untuk membuat kebijakan terkait masalah yang sedang melanda organisasi ini. Karena aku sudah agak menemui titik lelah, aku yang merasakan dampaknya disini dan engkau nun jauh disana hanya mendengar beberapa informasi, dari hanya sedikit sumber.

Beberapa kali saling berkirim sms akhirnya kau menelpon juga. Agak lega rasanya ketika mendengarmu mengeluarkan sikap. Itu yang ku tunggu-tunggu dari seorang ketua. Walau ternyata keputusan dan sikapmu berbanding terbalik dengan sikap yang aku pegang. Tapi ya tak apalah, perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi adalah kewajaran. Masih ada bebrapa waktu untuk mendiskusikan semuanya.

Belum keputusan akhir, namun jalan terang telah sedikit terbuka. Hatipun sedikit lega. Peling tidak jika didesak oleh pihak luar kini ku bisa menjawabnya sesuai dengan suara organisasi.

Lega fikiran, ku racik secangkir kopi seiring dengan turunnya hujan. Alhamdulillah, bisa dilanjutkan dengan menyelesaikan ketikan tugas kuliah. Mohon maaf teman, yang baru chatingan, aku belum bisa memberikan keterangan yang komplit. Maklum, kelelahan ini belum seutuhnya hilang.

Selesailah oret-oretan bebas ini. Gak jelas dibaca tak jadi masalah.. Namanya juga usaha? :)

Wassalamu'alaikum..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Fitran Zain

Sponsored By: GratisDesigned By: Habib Blog