Dua malam selarut ini, demi hobi memang memberi kekuatan diri untuk mengabaikan segala alasan. Demi memetik tiga buah senar gitar, menghasilkan melodi nan indah dalam dendang lagu keroncong.
Mata sebenarnya telah begitu berat petang tadi, namun di larut ini justru belum bisa terpejam. Semoga dengan tarian jari ini segera menghantar lelap ke alam mimpi.
Fikirku kosong, bergentayangan entah kemana, diluar sana terdengar suara pak dalang dan sindennya yang tengah asik menghibur masyarakat melalui pagelaran wayang kulit semalam suntuk. TV kecil 14 inch setia menemani di sebelah kananku, menyiarkan acara demi acara yang entah apa, sedari tadi tak ku perhatikan.
Esok waktu untuk beristirahat. Tak ada tugas, akupun bebas.. Rindu aku dengan kemenakanku.. Esok aku datang menjengukmu. Walau kadang kini kau sombong denganku. Yah, begitulah. Aku maklumkan kau yang masih kanak-kanak itu.
Mari akhiri hari lelah ini, aktifitas sedari pagi tiada henti hingga sampai begini larut baru bisa mereahkan badan. Malam Minggu yang indah di tengah penat. Semoga ada manfaat.
Allah, Tuhan kami,, ijinkan esok ku tetap nikmati indahnya segala karuniaMu, ijinkan ku untuk bisa menghirup udaraMu.. Jadikanlah manfaat di masa depanku, jauhkan dari segala hal yang menyesatkan, hingga sisa umurku bisa ku gunakan guna menabung ridhoMu. Untuk bekalku kembali kepadaMu wahai pemilik jiwa dan raga.Engkau tempatku kembali.
Robbanaa aatinaa fiddunya khasanah, wafil akhiroti khasanah, waqina adzaabannaar.. Aamiin,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar