Menulis sajalah, dua kata bisa berarti keputusan bisa juga kepasrahan. Redanya hujan bersamaan dengan redanya aktifitas harian. Walaupun masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan tapi ku putuskan untuk istirahat sejenak. Melepas letih dengan mendengarkan murottal surat Al-kahfi, ditemani dengan segelas kopi, sembari menunggu "bakul" laptop yang sudah kencan ba'da maghrib ini mau bernegosiasi. Ketika komputer mulai dinyalakan hal yang pertama dilakukan adalah cek beranda Facebook. Walau cuma sekilas melihat-lihat barangkali ada berita penting. Sebentar saja sudah sangat bosan sehingga ku putuskan untuk menulis sajalah. Antara keputusan dan kepasrahan. Dulu sempat semangat sekali ingin menggeluti dunia tulis menulis, namun beberapa bulan ini sudah mulai ku tinggalkan. Baru kemarin rindu lagi dengan menulis ketika datang kegalauan dan tiada teman bercerita. Terima kasih galau.
Alhamdulillah, hari ini lebih baik dari kemarin. Lebih bersemangat dan lebih tersenyum. Kegiatan pagi sampai sore yang tiada beda dengan hari-hari sebelumnya. Pagi hari harus menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, agak siang dilanjutkan dengan kerja dan karya, bekerja nyambi berusaha berkarya. Tidur siang, lanjut kuliah. Sudah, hanya itu. Namun ada yang berbeda hari ini. Biasanya kuliah tidak sesemangat ini. Bahkan aku sering menyebut bahwa diriku kesasar mengambil jurusan. Memang, tidak ada sedikitpun rasa minat dan suka sebenarnya. Karena keadaan yang memang mengharuskan untuk ini maka tiada pilihan lain untuk bersyukur dan mulai sedikit demi sedikit memunculkan rasa cinta terhadap Akuntansi. Percobaan demi percobaan sudah aku lakukan walaupun hasil belum bisa menunjukkan kata baik. Sore ini baru agak merasakan bahagianya bersama Akuntasi. Padahal berangkat ditemani dengan hujan deras yang mengguyur.
Apa rahasianya? Niat. Ya, tidak ada yang salah sedikitpun dari hadits Rasulullah Saw innamal a'malu binniat, sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya. Sebelum berangkat tadi ku coba untuk meluruskan dan membenarkan niat. Niat untuk benar-benar menuntut ilmu. Dilanjutkan dengan berdoa "Robbi zidni 'ilma, warzuqni fahma" insyaAllah segalanya menjadi mudah. Percayalah kawan. Saia baru membuktikan.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar