Tanggal 21 Mei 2014

Respons: 0 komentar
Saraf-saraf otak ini mulai bekerja lebih keras ketika aku ingin menuliskan cerita hari ini. Jari jemari mulai menari diatas keyboard walaupun berulang kali harus terhenti, mencari inspirasi. Tak jarang pula mata harus kembali membaca penggalan-penggalan kata yang telah tertera. 

Hari ini apa yang hendak diceritakan? hari yang begitu terasa malas. Entah karena apa, atau karena memang terbiasa malas? hehe, entahlah, malu aku mengakuinya. Mungkin karena bangun terlalu siang dan telat shalat shubuh? Ah itu cuma alasan yang tidak bisa dinilai kebenarannya. 

Hari ini Rabu, jadwal pagi ini harusnya lari pagi untuk merampingkan tubuh ini yang semakin terasa bulat, juga mengurangi racun-racun yang mengendap di paru-paru karena ulah nikotin yang jahat. Tapi karena terlalu asik menonton video tak terasa sampai jam 10.00 masih compang-camping karena belum mandi. Wah waah,, untung saja tiada tamu datang mengganggu, ups, (kalau tidak diganggu tidak dibayar dong?)


Jam 10.30 mulai ada tugas, dengan badan yang sengkuyungan karena belum di isi sesuap nasi, namun untung sudah mandi. Bergegas berdandan rapi melaksanakan tugas dari pak Bos. Baru saja hendak melangkahkan kaki keluar, tamu datang dan terpaksa harus melayaninya dahulu sampai jam 11.30. 

Badan sudah semakin lunglai ketika tugas pertama terlaksana, cepat-cepat mencari santap siang agar kembali bisa berdiri tegak. Kenyang datang seiring adzan dhuhur berkumandang. Sudah punya tenaga untuk menghadap-Nya.

Menginjak siang kemalasan kembali melanda bersama dengan kantuk yang menggoda. Mau tidur malas, namun juga tak mau beraktifitas. Ku buka-buka beberapa buku dan mulai membaca hingga akhirnya terlelap jua. Ketika buka mata terjata senja telah tiba. Asharpun telah masuk waktunya. 

Ku seduh secangkir kopi menjelang bersujud kepada Ilahi. Ingin ku puaskan malas hari ini dengan menikmatinya sembari menghisap racun sebatang demi sebatang. Menanti malam datang. berharap semangat kembali terisi.

Benar saja, gelap dan gerimis malam ini tidak semalas siang tadi. Duduk bersandar menatap layar, membuka sosial media, membaca artikel dan berita membuat fikiran lebih fresh walau sore tadi lupa mandi, bukan lupa tapi sengaja. haha, tidak apa yang penting tetap ganteng.

Seduhan kopi sore tadi masih bisa dinikmati, menemani ceritaku hari ini. Semoga kalian juga menikmati hari ini apapun yang terjadi, teringat kata Sujiwo Tejo, hidup tergantung bagaimana kita berfikir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Fitran Zain

Sponsored By: GratisDesigned By: Habib Blog